Sabtu, 11 April 2015

Nite

Malam ini, tak tau apa yang salah. Tak tau apa yang masih mengganjal dipikiranku.
Tapi, aku merasakan sesuatu. Sesuatu yang mungkin tak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Entah hanya aku saja atau orang lain juga merasakannya. Aku tak tahu.
aku tak bisa membaca pikiran atau hati orang lain. Menerka-nerka, sejauh ini hanya bisa berspekulasi seakan melemparkan anak panah mengharap keberuntungan.

Rasa nyaman yang dulu pernah begitu terasa sedalam-dalam. kini entah kemana rasa itu perginya. Serasa memudah digerus oleh angin waktu.
Belum genap semuanya berubah, tapi seakan sudah berputar lagi kearah yang sebalinya.
Satu setengah tahun, rasanya begitu mudahnya kalah dengan sebulan belum genap.
Maaf, maaf, maaf.
Maaf kalu mungkin aku belum bisa menjadi seperti yang diharapkan. Maaf kalau aku seakan menjelma menjadi orang yang paling menyebalkan dari yang pernah hadir dihadapanmu.
Ya, ku akui mungkin aku orang egois, aku yang belum memahami apa yang kamu inginkan. Aku yang masih belum bisa melihat ketulusan dan keseriusanmu. Maaf kalau mungkin aku adalah orang yang kamu anggap paling cuek dan masa bodo. Maaf kalo aku sering kamu membuat mu berpikir bahwa menjaga dan membesarkan hatimu bukan merupakan hal yang penting. Maaf aku terlalu sering membuatmu menunggu, menunggu hingga waktu yang kadang belum pasti.
Maaf, maaf..
Maaf kalo aku seperti cobaan untukmu.

Kadang, aku hanya berpikir singkat. Tapi, segala sesuatunya kadang memang tak adil untukmu.
Tapi percayalah, selalu ada tempat istimewa untuk semua tentang cerita teristimewa.
Ajari aku bagaimana menjadi seseorang yang lebih baik, untuk bisa mengambil hikmah dari apa yang telah dikorbankan. Agar, segala pengorbanan dan harapan yang digantungkan menjadi tidak bermakna.
Believe me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar